Jumat, 06 Oktober 2023

krisis (saat NAB TURUN DAHSYAT) = WEI-ji (ancaman tapi PELUANk)

Pandemi 2020-2023: 


🍅
@ the period of ELECTION 2019 CRISES: 
🍓


Taon 2023 dianggap oleh Jokowi n Sri Muljani sbagai TAON KEGELAPAN EKONOMI lage, ternyata tren Nilai Aktiva Bersih reksa dana  yang diinves BY JO cukup sukses ctak kenaekan positif. Sebagian tren harga saham jlas ambruk, walo ada juga yang tetap memberikan imbal hasil tinggi, neh : 


🍉
Dalam ERA PANDEMI, investasi reksa dana saham yang JO INVES bergerak-gerak NEH : 

🍇

Tren NAB RD saat BOTTOM 2020 (ihsg) s/d TOP (stidaknya salah satu puncak) 2021, neh : 



Tren NAB RD  saat Pandemi 17 April 2020 s/d skarang: 
1 bulan stelah KEJATUHAN terdalam IHSG, gw mulai ukur tren Nilai AKTIVA BERSIH (NAB) reksa dana saham, yang gw inves. Neh hasilnya: 
s/d 22 Januari 2021: 



🍒
Reksa Dana Campuran: kontra tren NAB Reksa Dana Saham

Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan produk baru dinilai sebagai salah satu penopang kenaikan dana kelolaan dan unit penyertaan reksa dana hingga akhir semester I/2020. Manajer investasi

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 30 Juni 2020 jumlah unit penyertaan reksa dana secara industri adalah 405,91 miliar unit, naik dibandingkan dengan posisi Mei 2020  sejumlah 405,71 miliar unit.

Sementara jumlah dana kelolaan juga terpantau naik. Per Juni 2020, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana secara industri mencapai Rp482,54 triliun sedangkan per Mei 2020 sebesari Rp474,20 triliun.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan pembelian reksa dana sepanjang Juni 2020 memang tengah mengalami tren naik. Dia mencontohkan pada periode tersebut Panin AM mencatatkan net subscription sekitar Rp80 miliar. Dengan kata lain, jumlah pembelian unit reksa dana lebih tinggi dibandingkan penjualan unit.  

Menurutnya, hal tersebut antara lain dikarenakan investor mulai bersiap masuk kembali ke reksa dana seiring rencana penerbitan produk-produk baru di paruh kedua tahun ini, terutama produk-produk reksa dana terproteksi. 

“Kemarin kan banyak yang ter-pending, nah di Juni sudah mulai banyak penerbitan. Panin AM juga di awal Juli sudah terbitkan reksa dana terproteksi baru,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (13/7/2020).

Mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia, sepanjang Juni 2020 setidaknya ada pendaftaran untuk 30 produk reksa dana baru dengan rincian 20 reksa dana terproteksi, 5 reksa dana pasar uang, 3 reksa dana pendapatan tetap, serta masing-masing 1 reksa dana saham dan ETF.

Dia juga memproyeksikan jumlah unit penyertaan dan dana kelolaan reksa dana bakal kembali naik pada Juli 2020.

“Kalau untuk Panin sendiri sampai hari ini kita masih net subs ya sekitar Rp9 miliar, tapi mungkin harus lihat di tengah bulan dan akhir bulan. Kebetulan di akhir bulan kita ada penerbitan RD Terproteksi lagi,” jelasnya.

🍓


Tren NAB RD SAHAM tertua yang JO inves s/d 10 Juli 2020, sbb: 

🍉

Tren NAB RD saham, campuran, pasar uang n pendapatan tetap periode 17 April 2020 - 26 Juni 2020, sbb: 




🍊

Reksa dana saham yang JO inves neh (dalam periode 5 taon): 
🍓


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar modal dihadapkan pada banyak tantangan di awal tahun, teranyar yakni pemblokiran beberapa efek anggota bursa. Baru-baru ini, Kejaksaan Agung RI (Kejagung) mengumumkan untuk memblokir sejumlah rekening efek Anggota Bursa (AB) yang terkait dengan proses penyidikan kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya.
"Proses hukumnya harus mesti dipercepat, pemeriksaannya (harus dipercepat) agar semua lebih pasti hasilnya," kata Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) Edward Lubis kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).
Edward juga meyakini bahwa pemblokiran beberapa rekening efek tidak akan memberikan dampak sistemik bagi industri reksadana tanah air. Ini karena, jumlah rekening efek yang diblokir dinilai tidak terlalu besar dan posisi likuiditas manager investasi (MI) diklaim masih cukup baik.
Bahkan, dalam pertemuan yang digelar OJK bersama seluruh pelaku pasar modal di Wisma Mulia 2 Jumat (14/2), Edward menyebutkan bahwa perwakilan Kresna Group mengkonfirmasi bahwa likuiditas Kresna Group masih memadai dan tidak ada larangan bagi investor untuk melakukan redeem atau pencairan rekening.
Menanggapi kondisi pasar saat ini, Edward menjelaskan bahwa otoritas akan terus membantu untuk melindungi dan mendorong transparansi, bukan memberikan ganti rugi. Dalam pertemuan tersebut, OJK juga memaparkan bahwa pihaknya sudah dan akan terus melakukan upaya-upaya pengawasan hingga memberikan hukuman seperti suspensi, pencabutan izin hingga denda kepada pihak-pihak yang diketahui melakukan pelanggaran.
"Kami juga sebagai pelaku pasar diminta untuk lebih interaktif, sementara sistem-sistem akan terus diperkuat oleh OJK, begitu juga pelaporan," jelasnya.
Selain itu, Edward menyebutkan ke depan otoritas akan mendorong penyelesaian aturan disgorgement fund. Otoritas sampai saat sedang menggodok aturan disgorgement fund atau pembentukan dana bagi investor yang akan mengganti kerugian investor di pasar modal.
OJK telah menerbitkan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) mengenai disgorgement fund yang diunggah di situs resminya. Rancangan tersebut mengatur dua hal yakni mekanisme disgorgement dan dana disgorgement.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan OJK merilis beleid ini adalah perlu adanya penguatan instrumen penegakan hukum yang dapat menciptakan efek jera bagi pihak yang melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di pasar modal. Dengan begitu, kerugian investor di pasar modal bisa diminimalisir. "Disgorgement fund, itu akan dibangun dan dikembangkan. Tapi belum tahu tahun ini atau tahun depan," tandasnya.


🍇

Bisnis.com, JAKARTA — Reksa dana saham berdenominasi dolar AS diperkirakan memberikan imbal hasil tertinggi dibandingkan produk sejenis lainnya yang berbasis greenback.
Deputy CIO Principal Asset Management Ni Made Muliartini menyampaikan reksa dana berdenominasi dolar AS berpotensi mencatatkan kinerja positif pada tahun ini, terutama produk reksa dana saham.
 Sejumlah faktor yang memengaruhi kinerja reksa dana dolar AS ialah proyeksi suku bunga The Fed yang flat, meredanya sentimen perang dagang global, dan penambahan suplai obligasi pemerintah AS (US Treasury). “Dengan perhitungan berbagai faktor, pada 2020 kemungkinan reksa dana saham dolar AS akan lebih baik dibandingkan reksa dana pendapatan tetap dolar AS,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (21/1/2020). 10 Saham Paling Diminati Asing pada Perdagangan 21 Januari
Ni Made memprediksi pada 2020 reksa dana pendapatan tetap berdenominasi dolar AS dapat memberikan imbal hasil 3,5 persen-6 persen. Adapun, reksa dana saham dolar AS berpotensi memberikan return yang lebih tinggi.
Pada 2019, reksa dana pendapatan tetap memang lebih kinclong. Berdasarkan data Infovesta Utama, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana pendapatan tetap berdenominasi dolar AS tumbuh 110,93 persen year on year (yoy) menjadi US$626,03 juta. Sebaliknya, NAB reksa dana saham dolar AS turun 23,61 persen yoy menuju US$636,18 juta.
Produk dolar AS andalan Principal AM adalah Reksa Dana Principal Dollar Bond. Pada 2019, produk itu memberikan imbal hasil 11,23 persen.
Sementara itu, Ciptadana Asset Management juga memprediksi kinerja reksa dana saham berdenominasi dolar AS dapat bangkit pada 2020, setelah cenderung mengalami penurunan pada 2019.
“Pada 2020, diperkirakan produk reksa dana saham berdenominasi USD akan memberikan performa yang lebih baik dibandingkan asset class lainnya,” tutur Direktur Investasi Ciptadana Asset Management Tenno Tinodo kepada Bisnis.com, Senin (20/1/2020).
Saat ini, Ciptadana AM baru memiliki satu produk berdenominasi dolar AS, yakni reksa dana Cipta Obligasi USD.
Pada Jumat (17/1/2020), Cipta Obligasi USD memberikan return 2,56 persen month on month (mom), tertinggi di antara produk sejenis lainnya. Portfolio produk tersebut terdiri dari 94 persen efek pendapatan tetap dan 6 persen efek pasar uang.
Menurut Tenno, ada sejumlah faktor yang mendorong kinerja reksa dana berdenominasi dolar AS. Bila portofolio produk itu diinvestasikan dalam aset berdenominasi rupiah, maka akan memberikan prospek positif karena penguatan mata uang domestik.
Selain itu, perbedaan real interest rate antara Indonesia dan AS terbilang menarik. Real interest rate adalah selisih dari nominal interest rate dengan inflasi.
Pada Desember 2019, inflasi AS mencapai 2,3 persen year on year (yoy) dengan suku bunga 1,5 persen-1,75 persen. Dalam periode yang sama, inflasi Indonesia sebesar 2,72 persen yoy dengan suku bunga acuan 7DDR 5 persen.
“Investor juga memantau kebijakan moneter dan fiskal, serta neraca perdagangan dan defisit anggaran,” imbuhnya.
🍇

YAHOO FINANCE: Hedge funds and mutual funds seem to confuse investors. Usually, rich investors favor hedge funds, while all different types of investors use mutual funds. Understanding a hedge fund vs mutual fund can help investors select the best option for their portfolio. Here’s how you’ll know which is right for you.

What is a Mutual Fund?

Buying an individual security may take time, expertise and research. Additionally, you may have to work to find the right stocks that can make up a balanced portfolio and minimize your risk. Even after all that, this strategy may not help you meet your financial goals and objectives.

This is where mutual funds come in. Mutual funds remove the need to research your stock and bond selections. You can simply purchase a mutual fund from a fund company, and they will buy shares and bonds for you. Essentially, the investor chooses the fund company or fund instead of the securities that make up the fund.

Mutual funds may hold a mix of domestic and international stocks and bonds. They may also specialize in a certain sector of the market such as real estate. Or, an investor can invest in a target-date fund that holds a mix of stocks and bonds that rebalance along an investor’s schedule

What is a Hedge Fund?
A hedge fund is a partnership of investors that usually use high-risk investment strategies to yield high rates of returns. Hedge funds use a variety of assets such as stocks, real estate and options to achieve their ideal investment strategy. Typically, hedge funds look for high net worth individuals or institutional investors to gain access to a lot of capital.
After investors or limited partners contribute to the fund, the investment manager will then determine the best investment method to yield the highest return.
Hedge Fund vs Mutual Fund Similarities
Both hedge funds an mutual funds have pooled investments. As a result, pooled money from every investor purchases the securities and assets in each fund.
Also, they both offer diversification because they invest in different types of asset classes. However, this depends solely on the fund. Some funds are highly concentrated in a certain sector of the economy or asset class. Usually, hedge funds are diversified into certain security types such as commodities or stocks, whereas mutual funds commonly have a specific focus and may invest in on security type.
Lastly, when investors select a mutual fund or hedge fund, they are selecting the fund manager instead of the securities within the fund. Essentially, investors may select a fund that coincides with their investment philosophy. Most hedge funds are usually actively managed, which means the manager or management company uses their analytics, expertise, and knowledge to select securities and the time at which they are purchased.
Mutual funds can either be actively managed or passively managed depending on their objective. If they are passively managed, the fund manager select assets to hold them for an extended amount of time to reach the benchmark of the index.
Hedge Fund vs Mutual Fund Differences
Certain hedge funds and mutual funds have various limitations on who can invest. For example, some hedge funds may require the investors to have a $5 million net worth. Or, perhaps they require the investor to make a high initial investment to participate in the fund. On the other hand, mutual funds may only require a minimum initial investment and won’t look at the investor’s net worth.
The cost of investing in each fund also differs. Hedge funds usually have higher expenses than mutual funds. This is because hedge funds may charge an expense ratio as well as a performance fee. For example, there are often “two and twenty” hedge fund fees. This means they have a 2% expense ratio and charge a 20% cut of the profit generated by the fund. Because high net worth individuals tend to invest in hedge funds, they typically can charge whatever they want as long as they disclose the fee structure. Mutual funds may have a 1% or less expense ratio making it a more affordable option for the average investor.



Additional ConsiderationsThe objective and performance of mutual funds versus hedge funds is generally another differentiator. Hedge funds often yield high returns in any economic environment including a recession or market downturn. Since many hedge funds take a more defensive approach, returns may not be as high as some mutual funds during a bull market.
During a bull market, a hedge fund may only see a single-digit returns, while a mutual fund may see returns in the double digits in a recession. In a bear market, a mutual fund may still see a positive return while a hedge fund may have a negative one.
The Bottom Line
The biggest gain of investing in a hedge fund is its potential to yield stable returns and keeping pace with inflation while minimizing the investor’s exposure to risk. However, many average investors may not meet the minimum net worth and investment requirement to participate in the fund.
Therefore, the average investor may be better off investing in a mutual fund with a diverse portfolio. Mutual funds are accessible to most investors and more affordable. Therefore, investing in mutual funds may be a better investment strategy for achieving long-term returns for the average investor. If you’re unsure of which investments make sense for your financial objectives it’s wise to partner with a financial advisor. A financial advisor can help you identify the best investment selections that will help you achieve your financial goals.
Tips for Investing
  • If you have a more complex financial situation or just prefer talking face-to-face, consider working with a traditional financial advisor. Finding the right financial advisor that fits your needs doesn’t have to be hard. SmartAsset’s free tool matches you with financial advisors in your area in 5 minutes. If you’re ready to be matched with local advisors that will help you achieve your financial goals, get started now.
  • If you don’t have a lot to invest, you might want to consider a robo-advisor. Robo-advisors, which are entirely online, offer lower fees and account minimums than traditional financial advisors.


JAKARTA, investor.id - 
Dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana secara industri diperkirakan tumbuh 10%-12% pada tahun depan. Kepercayaan investor terhadap industri ini akan pulih, pasca-kisruh yang terjadi pada November lalu. 
Sementara itu, Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) dan Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) sepakat mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menindak tegas manajer investasi (MI) yang produk reksa dananya bermasalah. 
APRDI juga tengah memfinalisasi usulan kepada OJK agar manajer investasi membeberkan top 5 saham underlying asset pada sebuah produk reksa dana. 
Ketua Presidium Dewan APRDI Prihatmo Hari M bersama jajaran anggota Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) saat memberikan keterangan di Jakarta, kemarin. 
Prihatmo menyampaikan, dengan industri yang sehat, diharapkan kepercayaan masyarakat akan semakin besar dan luas. 
Terlebih, reksa dana adalah produk investasi yang diatur dan diawasi secara ketat oleh regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 
Berdasarkan data Infovesta, selama Januari-November, terdapat 35 produk reksa dana yang nilai aktiva bersih (NAB)-nya anjlok lebih dari 50%. 
Selain itu, ada tiga reksa dana yang selama November saja, NAB-nya terpangkas lebih dari 50%. 
Ketua Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Prihatmo Hari Mulyanto berpendapat, hingga akhir tahun 2019 kemungkinan posisi AUM industri reksa dana tidak berbeda jauh dari posisi per akhir November 2019, yang berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencapai Rp 544,4 triliun. “Posisi AUM tak banyak berubah karena menjelang tutup tahun, investor reksa dana khususnya institusi sudah settled down di pertengahan Desember ini,” kata dia di Jakarta, Rabu (11/12). 

Reksa dana yang mengalami penurunan NAB 
Menurut Prihatmo, perhitungan pertumbuhan AUM 10%-12% itu telah memasukkan pertumbuhan aset reksa dana itu sendiri beserta net subscription. Pertumbuhan reksa dana tahun depan bisa lebih bagus dibanding tahun ini lantaran faktor arah kebijakan pemerintah yang jelas dan terukur. Jika AUM reksa dana pada akhir tahun 2019 masih berkisar Rp 540 triliun, maka posisi AUM pada tahun depan bisa menembus kisaran Rp 594-Rp 604,8 triliun. 
Sementara itu, menanggapi sejumlah penutupan reksa dana saham oleh OJK, Prihatmo berpendapat, asosiasi ikut berpartisipasi dalam memberikan usulan kepada OJK untuk menerbitan aturan terkait kewajiban manajer investasi membeberkan top 5 saham underlying asset pada sebuah produk reksa dana. 
Saat ini rancangan aturan tersebut sedang difinalisasi. “Sebenarnya hal ini sudah merupakan best practices semenjak reksa dana saham itu ada. Tapi memang tidak seragam dilakukan oleh semua manajer investasi. Kami ingin mereka lebih fair demi kebaikan industri,” ungkap Prihatmo. 
Setiap manajer investasi, lanjut dia, memang memiliki strategi tertentu dalam meracik saham-saham sebagai underlying asset. 
Namun, dia enggan menanggapi adanya praktik manajer investasi yang menggunakan saham-saham ‘gorengan’ sebagai underlying asset. 
“Setiap manajer investasi punya paper work masing-masing. 
Sepanjang mereka tidak melanggar aturan yang berlaku dan sesuai good corporate governance, kami menghormati keputusan mereka,” jelas Prihatmo. 
Reksa Dana 
Sementara itu, dewan APRDI mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan oleh OJK, dalam hal penegakan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Asosiasi juga berharap permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini tidak menyurutkan minat investor untuk tetap berinvestasi di reksa dana. Kisruh dan skandal yang terjadi pada industri reksa dana terjadi karena ada manajer investasi yang menawarkan reksa dana saham dengan imbal hasil yang telah ditetapkan di depan (fixed). Reksa dana ini sebagian underlying asset-nya adalah saham gorengan. Ketika harga saham gorengan itu jatuh dan terjadi redemption, manajer investasi juga ikut menjual saham-saham big caps yang menjadi underlying asset. 
Inilah yang memicu kejatuhan indeks harga saham. 
Lebih runyam lagi, sejumlah produk reksa dana yang menyalahi aturan tersebut ditutup OJK, sehingga memicu terjadinya aksi jual paksa (forced sell) saham-saham yang menjadi underlying asset. 
Ada juga MI yang nakal menggunakan skema margin. 

Fixed Income Cemerlang 


Berdasarkan data Infovesta, kinerja reksa dana kelompok fixed income masih menunjukkan kinerja cemerlang, yang disusul oleh kelompok pasar uang, baik secara tahunan (year to date/ytd) ataupun bulanan (Month over month/MoM). Sementara reksa dana kelompok saham yang paling anjlok. Hal ini tercermin pada indeks-indeks racikan Infovesta. Selama perode 31 Desember 2018-29 November 2019, kinerja Infovesta Fixed Income Fund Index 90 mengalami penguatan 10,31%, Infovesta Government Bond Index 9,38%, Infovesta Corporate Bond Index 6,31%, Infovesta Money Market Fund 90 naik 5,34%, dan Infovesta Balanced Fund Index 90 naik 0,54%. Sementara Infovesta Equity Fund Index 90 mengalami penurunan hingga 11,44%, seiring kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdepresiaasi 2,95% hingga 29 November 2019. Data Infovesta juga menunjukkan, total AUM per November mencapai Rp 534,57 triliun, turun 1,41% dari posisi akhir Oktober Rp 542,22 triliun. Dari situ, total AUM pada kelompok reksa dana saham anjlok 6% menjadi Rp 135,21 triliun, dari Rp 143,96 triliun. Reksa dana saham merupakan jenis reksa dana dengan nilai AUM terbesar kedua. Penyumbang AUM terbesar pertama adalah jenis reksa dana terproteksi yang mencapai Rp 146,74 triliun per akhir November 2019, naik 2,1% dari Rp 143,72 triliun per Oktober 2019. 
Prihatmo mengatakan, jika dilihat dari total AUM, posisi Indonesia masih berada di nomor dua dari bawah di antara negara-negara Asia Tenggara. Lebih tepatnya, masih kalah sedikit dibanding Vietnam. 
Di sisi lain, jumlah manajer investasi (MI) di Tanah Air tarsus bertambah dan persaingan juga kian ketat. Saat ini, sejumlah manajer investasi asing diperkirakan masih mengantre masuk ke pasar Indonesia. 

Cermat dan Kritis 
Pada kesempatan sama Wakil Ketua I Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) Hanif Mantiq mengakui, jika ada koreksi yang terlampaui jauh pada sebuah produk reksa dana saham, maka bisa dipastikan ada pengelolaan yang salah pada manajer investasi tersebut. Selain itu, praktik berutang atau skema margin juga sama sekali tidak diperbolehkan dalam pengelolaan reksa dana. Hanif memperkirakan, produk reksa dana fixed income masih menjadi yang terfavorit pada tahun depan. Pasalnya, masih ada ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, dan tawaran return yang lebih baik dibanding kelompok reksa dana lain. “Sedangkan untuk reksa dana saham, sebetulnya bergerak konsolidasi dalam dua tahun terakhir karena periode pemilu. Tahun depan, kita harapkan ada kenaikan kinerja,” jelas dia. Ketua Asosiasi Penasihat Investasi Indonesia Ari Adil menambahkan, adanya kisruh di industri reksa dana yang terjadi belakangan bisa menjadi momentum bagi investor untuk bersikap kritis. Investor disarankan menanyakan strategi investasi dan metode pemilihan portofolio efek yang dilakukan manajer investasi. “Membaca dan memahami dokumen prospektus juga disarankan sebelum membeli reksa dana. Dan jangan mudah tergiur dengan janji imbah hasil yang pasti,” kata dia. 
Upaya OJK 
Secara terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih dalam tahap proses penyelesaian kasus yang menimpa Minna Padi Asset Manajemen, Narada Aset Manajemen, serta Pratama Capital. “Kami masih memantau, penyelesaiannya ini masih dalam proses pemantauan,” ujar dia. Hoesen menambahkan, pihaknya juga masih menelusuri berapa besar dana investasi investor yang perlu dikembalikan oleh salah satu manajemen investasi, yakni Minna Padi. “Saya belum tahu persisinya berapa, produk mereka (Minna Padi) yang dilikuidasi ada enam produk,”ungkapnya. (hg) Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Industri Reksa Dana Pulih Tahun Depan"
Penulis: Farid Firdaus

Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/industri-reksa-dana-pulih-tahun-depan


🍉

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja indeks reksa dana campuran bergabung dengan kinerja reksa dana saham berada di zona merah pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index tercatat -7,73% secara year-to-date per 17 Mei 2019. Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menjadi acuannya juga anjlok 5,93%.
Berikutnya, kinerja indeks reksa dana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balanced Fund Index ikut turun ke zona negatif sebesar -2,42%.
Hanya kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta Fixed Income Fund Index dan indeks reksa dana pasar uang yang tercermin dalam Infovesta Morney Market Fund Index tercatat masih positif sebesar 1,98%.
Sementara itu, secara mingguan, sepanjang pekan lalu indeks reksa dana saham masih mencatatkan kinerja paling buruk sebesar -4,16%. Menyusul berikutnya kinerja indeks reksa dana campuran sebesar -2,79%.
Berikut reksa dana return tertinggi secara bulanan per 17 Mei 2019:
RD Saham:
Millenium MCM Equity Sektoral 29,33%
Sentra Ekuitas Berkembang 8,43%
PAN Arcadia Ekuitas Syariah Progresif 8,33%
RD Campuran:
Star Balanced 1,64%
GAP Balance Maxi Fund 0,83%
Sucorinvest Anak Pintar 0,75%
RD Pendapatan Tetap:
Simas Pendapatan Tetap Andalan 0,85%
Dana Pasti 0,70%
Insight Renewable Energy Fund 0,69%
RD Pasar Uang:
Mega Dana Lancar 4,64%
Capital Sharia Money Market 0,78%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund 0,64%

🍏


4 komentar:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

    Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

    BalasHapus
  2. kesaksian nyata dan kabar baik !!!

    Nama saya mohammad, saya baru saja menerima pinjaman saya dan telah dipindahkan ke rekening bank saya, beberapa hari yang lalu saya melamar ke Perusahaan Pinjaman Dangote melalui Lady Jane (Ladyjanealice@gmail.com), saya bertanya kepada Lady jane tentang persyaratan Dangote Loan Perusahaan dan wanita jane mengatakan kepada saya bahwa jika saya memiliki semua persyarataan bahwa pinjaman saya akan ditransfer kepada saya tanpa penundaan

    Dan percayalah sekarang karena pinjaman rp11milyar saya dengan tingkat bunga 2% untuk bisnis Tambang Batubara saya baru saja disetujui dan dipindahkan ke akun saya, ini adalah mimpi yang akan datang, saya berjanji kepada Lady jane bahwa saya akan mengatakan kepada dunia apakah ini benar? dan saya akan memberitahu dunia sekarang karena ini benar

    Anda tidak perlu membayar biayaa pendaftaran, biaya lisensi, mematuhi Perusahaan Pinjaman Dangote dan Anda akan mendapatkan pinjaman Anda

    untuk lebih jelasnya hubungi saya via email: mahammadismali234@gmail.com
    dan hubungi Dangote Loan Company untuk pinjaman Anda sekarang melalui email Dangotegrouploandepartment@gmail.com

    BalasHapus
  3. Ini luar biasa saat saya mengira semua telah selesai dengan saya Ibu Iskandar datang untuk menyelamatkan saya. Saya sangat berhutang sejauh orang-orang yang saya pinjam uang dari geng melawan saya dan kemudian membuat saya ditangkap sebagai akibat dari hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan maka masa rahmat diberikan kepada saya saat saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan mencari uang untuk membayar semua hutang yang saya terima sehingga saya diberitahu bahwa ada beberapa kreditur sah online sehingga saya harus mencari Karena melalui blog saya berualang kali tertipu tapi ketika saya menemukan Ibu Iskandar CEO ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM, Tuhan mengarahkAan saya ke iklannya melalui blog karena daya tarik saya terhadapnya adalah benar-benar mukjizat mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak menderita karena itulah dia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya menerapkannya dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam dua hari saya dikreditkan dengana jumlah pasti yang saya berikaan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Kredit Tanpa Agunan (KTA) sama seperti saya berbicara dengan Anda sekarang saya telah dapat menghapus semua hutang saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak memerlukan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan apa pun keputusan saya tidak punya urusan dengan Polisi lagi saya sekarang adalah wanita merdeka. Anda ingin mengalami kemandirian finansial seperti saya silahkan hubungi Ibu melalui BBM-nya: {D8980E0B} atau melalui email perusahaan: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) Anda tidak dapat memperdebatkan fakta bahwa di dunia kesulitan ini Anda memerlukan seseorang untuk membantu Anda mengatasi gejolak keuangan dalam hidup Anda dengan satu atau lain cara, jadi saya memberi Anda mandat untuk mencoba dan menghubungi Ibu Iskandar di alamat di atas sehingga bisa mengatasi kemerosotan keuangan dalam hidup Anda. Anda bisa menghubungi saya melalui email berikut: (anggaannisa1979@gmail.com)) selalu bersikap positif dengan Ibu Iskandar dia akan melihat Anda melalui semua tantangan finansial Anda dan kemudian memberi Anda sebuah tampilan baru finansial.

    Detail Kontak Penuh:

    Perusahaan: ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM (ISKANDAR LENDERS)
    Email: {iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}
    BBM INVITES: {D8980E0B}
    : {4424AA}
    Alamat Facebook: {www.facebook.com/iskandar.lesteri.7}
    Website: {iskandarlestari.wordpress.com}

    TESTIMONI OLEH
    Penerima Manfaat: Angga Annisa
    Email: {anggaannisa1979@gmail.com}

    BalasHapus